*STORY
OF MY LIVE*
Bagian
1 : Kelas 5C
Saat
Saya kelas 5 SD… ada seorang cowok… yang “katanya”,, suka sama Saya. Dan Saya
itu gak ngerasa (gak peka:v) kalau ada cowok yang suka sama Saya.
Bukan apa-apa, pas Saya kelas 5 SD itu ya…pikiran Saya masih polos-polos gitu dah. Saya juga cuek
aja gitu. Saya juga tau kalau ada cowok yang suka sama Saya karena, dikasih tau sama teman semeja Saya.
Dan parahnya lagi ternyata dia temen sekelas Saya yaitu, 5C.
Dia itu juga termasuk
cowok yang pintar di kelas Saya. Karena, dia kadang-kadang ranking satu di
kelas Saya. Pada saat Saya tau kalau.. ada cowok yang suka sama Saya dan dia
juga pintar serta teman sekelas Saya.. rasanya tuh kayak gimana gitu:v?!.
Ternyata
dia juga temen ngaji Saya. Dan dia juga jago menghafal. Makanya kadang-kadang
dia itu rangking satu di kelas Saya. Setiap tahun sekolah Saya selalu mengadakan
pentas seni kenaikan kelas. Kelas 5C ini teman-teman Saya berinisiatif
menampilkan modern dance di pentas seni itu.
Gak
tau kenapa Saya pengen ikut-ikutan aja. Akhirnya Saya bergabung sama tim dance
itu (anggap saja sebagai sekelompok anggota dance). Tim dance itu beranggotakan
sekitar 16 orang. Ternyata cowok yang “katanya” suka sama Saya, bergabung ke
tim dance itu.
Pada akhirnya kami
mencari guru buat ngajarin dance ke kami. Dan akhirnya kami menemukan seorang
guru dance perempuan buat ngajarin dance ke kami. Kami memanggil guru dance
kami dengan sebutan “Bunda”.
Beberapa hari setelah
kami menemukan guru dance yaitu Bunda , kami berencana ke rumah Bunda untuk
menentukan lagu buat dance nya. Saat itu kami belum tau rumah Bunda, tapi hanya
beberapa yang tau. Akhirnya kami berkumpul di SD kami. Ngomong-ngomong,
perkenalkan nama SD Saya yaitu, Jati Bening Baru V. Biasanya SD Saya di panggil
dengan sebutan JABALI
Oke
kembali lagi ke laptop. Saya berangkat
dari rumah pukul 09.00 pagi, (saat itu hari Minggu). Dan waktu tempuh ke
sekolah hanya sekitar sepuluh menit. Saya ke sana menggunakan sepeda. Pertama,,
Saya nyamper ke temen Saya, kebetulan dia tetangga Saya.
Dan sampai di tengah perjalanan, Saya
sama temen Saya tadi, nyamper cowok yang “katanya” suka sama Saya itu. Akhirnya
kami melanjutkan perjalanan dan sampailah kami di sekolah. Saat Saya dan temen
Saya yang tadi sampai di sekolah, ternyata masih sedikit yang udah ada di
sekolah.
Setelah sepuluh menit menunggu, akhirnya
udah lengkap semua dan kami melanjutkan perjalanan dan sampailah kami di rumah
Bunda. Ternyata Bunda melihara kucing. Di rumah Bunda itu ada anak kucing
sekitar lima ekor. Bunda termasuk pecinta kucing.
Saya juga termasuk
orang suka sama kucing. Jadi, Saya senang belajar dance di sana. Rumah Bunda
juga gak jauh dari SD Saya. Setelah melihat-lihat kucing peliharaan Bunda. Kami
semua duduk di teras rumah dan mendengarkan lagu-lagu yang cocok buat dance
kami nanti.
Karena
hari sudah menjelang sore, akhirnya kami di suruh oleh Bunda untuk pulang ke
rumah masing-masing. Setelah itu kami naik kendaraan yang tadi kami bawa
(sebenarnya semuanya membawa sepeda
masing-masing) dan langsung berangkat untuk pulang ke rumah. Kami semua pisah jalan
di SD kami dan Saya pulang ke rumah bareng sama tetangga Saya yang tadi dan cowok
yang “katanya” suka sama Saya itu.
Setelah
beberapa menit lama nya mengayuh sepeda, dan akhirnya sampailah Saya di rumah Saya
(yang sebenernya rumah orang tua Saya) : rumah yang lebarnya gak selebar Istana
Negara:v. Jam dinding rumah Saya menunjukkan pukul 14.00 dan Saya langsung
beranjak ke tempat tidur dan…Saya langsung tidur siang. Sebelumnya Saya sudah
sholat zuhur di rumah Bunda.
“De bangun De…”,(bukan berarti nama
saya Denada). Yang tiba-tiba, terdengar suara Mama Saya yang berusaha
membangunkan Saya dari mimpi. “Udah jam lima sore, cepat sana sholat asar”. Setelah
Saya buka mata, Saya langsung beranjak ke kamar mandi dan berwudhu. Dan Saya
langsung melaksanakan sholat asar. Sesudah sholat asar Saya langsung
mengerjakan PR Saya, buat besok Senin.
Seminggu kemudian, Saya
dan teman tim dance Saya ke rumah Bunda. Kali ini untuk latihan gerakan dance
nya. Kami berlatih dengan penuh semangat. Setelah seminggu berlatih, kami di
suruh Bunda untuk menabung. Uang tabungannya nanti untuk di belikan baju yang seragam
buat dance nya nanti. Sudah dua minggu kami berlatih, dan uang tabungannya
sudah cukup untuk di belikan baju buat dance nya.
Beberapa
hari kemudian Bunda langsung membelikan baju buat dance nya. Tiba-tiba ada
temen Saya dateng ke rumah Saya, mereka
bertiga (dua orang cowok dan satu orang cewek, salah satu cowoknya yaitu
tetangga Saya tadi). Katanya mereka pengen ngikutin Bunda yang lagi beliin baju
buat tim dance kami. Mereka ngajakin Saya untuk ngikutin Bunda. Akhirnya Saya
minta izin ke Mama Saya dan Saya di bolehkan untuk pergi ikut mereka.
Kami
ke sana naik kendaraan umum (angkot), dan sampailah kami di sana. Kami berempat
seperti mata-mata, karena kami ngendap-ngendap merhatiin Bunda sama anak angkat
Bunda yaitu kak Irma yang lagi milih-milih baju buat tim dance kami. Sudah
beberapa menit kami ngendap-ngendap dan ternyata Bunda melihat kami berempat
sedang mengintip Bunda yang lagi melihat-lihat baju. Dan…ketahuanlah kami
berempat.
Akhirmya Bunda menyuruh kami untuk
menghampiri Bunda, dan kami di suruh untuk berbendapat mengenai baju pilihan
Bunda untuk tim dance kami. Dan kami setuju dengan baju pilihan Bunda, baju nya
ada tulisan yaitu,”Warior“. Kami sangat senang dengan baju itu.
Baju nya ada empat
warna yaitu, warna merah, kuning, hijau, dan biru. Setelah kami selesai membeli
baju nya. Kami di ajak Bunda untuk makan bersama di restoran D’***t. Awalnya
kami malu-malu karena ketahuan kami berempat ngikutin Bunda, tapi Bunda
maklumin dan memaafkan kami berempat. Setelah kami makan bersama, kami semua
ingin pulang.
Bunda
mengajak kami untuk pulang bareng, tetapi kalau semua ikut pulang bareng sama
Bunda gak bisa, karena mobil Bunda gak muat banyak orang. Jadi yang cowok
pulang nya naik kendaraan umum (angkot) dan yang cewek ikut sama Bunda naik
mobil. Yang cowok di kasih ongkos sama Bunda untuk pulang.
Sudah
empat minggu kami berlatih dance dan sudah lumayan bagus gerakan dance nya.
Saat ini hari Minggu, ini adalah latihan dance terakhir kami di rumah Bunda.
Karena, beberapa hari setelah ini kami akan mengadakan gladiresik di SD kami.
Kami terus memperbaiki kekurangan kami.
Hari gladiresik pun tiba. Saat
itu kami semua merasa deg-degan, termasuk Saya. Setelah beberapa menit kami
nunggu, akhirnya kami semua tampil. Dan Alhamdulillah semuanya lancar. Besoknya
kami semua akan tampil. Hari esok tiba, dan saatnya giliran kami menampilkan
pentas seni. Awalnya kami semua deg-degan tapi setelah kami maju ke depan
panggung dan tampil, kami semua merasa enjoy
dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Yang Saya pelajari dari
kejadian kelas 5C ini adalah menjadikan saya lebih mandiri dan membuat saya
sedikit percaya diri. Kami semua juga naik kelas dengan nilai yang memuaskan.
Saya masuk kelas 6B.
~~~
Bagian 2 : Perjalanan
Ngomong-ngomong kenalkan nama Saya Perani
Maspupah dan Saya punya kembaran (perempuan). Hobi Saya menggambar, cita-cita
Saya pengen jadi dokter (untuk sekarang ini), minat saya pengen jadi arsitek
(iya..emang kagak nyambung). Keseharian Saya saat ini menjadi pelajar. Di kelas
6B ini Saya sekelas dengan kembaran Saya, namanya Perina Ruvi’ah. Dan kami
memutuskan untuk duduk semeja. Kelas 6 ini Saya dan kembaran Saya les di wali
kelas Perina pas kelas 5. Kami les untuk mendapatkan hasil belajar yang bagus
dan untuk mempersiapkan UN nanti. Hari begitu cepat.
Gak
kerasa di kelas 6 ini udah semester 2. Nggak di sekolah maupun di tempat les
Saya selalu mengikuti Try Out untuk berlatih menghadapi UN nanti. Setelah
mengikuti Try Out di sekolah maupun di les hasilnya tidak begitu memuaskan bagi
Saya. Saya sedikit merasa khawatir dengan hasil-hasil Try Out Saya. Mulai saat
itu juga Saya lebih intensif belajarnya dan setiap Saya selesai sholat wajib
Saya selalu berdoa supaya hasil UN nanti memuaskan dan bisa masuk SMP yang saya
inginkan.
Dan
ternyata keja keras Saya gak sia-sia, Alhamdulillah saya mendapatkan nem yang memuaskan. Ternyata nem Saya dengan kembaran Saya sama.
Mungkin otak kami pemikirannya sama. Biasanya setelah kelas 6 melaksanakan UN pasti setelah nya mengadakan perpisahan kelas,
entah jalan-jalan ataupun merayakannya di sekolah, ternyata angkatan Saya
merayakannya hanya di sekolah saja. Tapi saat itu merayakannya pada malam hari.
Kami merayakannya di sekolah karena kesepakatan para orangtua murid. Meskipun
hanya di sekolah, tapi kami semua melaksanakannya dengan khidmat.
Saya
dan kembaran Saya memutuskan untuk sekolah di SMPN 17 BEKASI. Kami memutuskan untuk sekolah disana Karena deket
dari rumah dan SMPN 17 juga sekolah Negeri. Semua murid baru di SMPN 17 itu di
tes untuk nentuin akan masuk di kelas 7 berapa. Saya dan kembaran Saya masuk ke
kelas 71. Alhamdulillah katanya kelas 71 itu kelas unggulan kami berdua
bersyukur masuk ke kelas 71. Di kelas 71 itu murid-murid nya seru-seru Saya jadi
merasa senang berada di kelas itu. Kelas 7 ini Saya gak duduk semeja sama
kembaran saya. Awalnya sih kami duduk semeja saat pertama kali masuk kelas 71,
tapi karena kami kembar, di pisah deh sama wali kelas kami. Di kelas 71 juga
ada murid yang pendiem dan juga ada yang aktif. Saya termasuk orang yang
pendiem di kelas itu. Saat itu kelas 71 angkatan Saya memberikan nama panggilan
ke kelas 71 dengan sebutan “PANJI”(Pasukan Tujuh Hiji). Memang
seperti nama orang, tapi di situlah keunikannya.
Di
SMPN 17, dari kelas 7,8,9 ada kegiatan setiap tahunnya yaitu, perkemahan kelas
7, outing class kelas 8, dan perpisahan kelas 9 biasanya kelas 9 itu selalu
menginap. Saat Saya di kelas 7 itu perkemahannya di daerah Jonggol. Itu
pengalaman ketiga Saya dalam kegiatan perkemahan. Kegiatan perkemahan di
Jonggol itu pengalaman yang gak akan Saya lupakan saat Saya duduk di kelas 7.
Seperti
yang Saya bilang tadi, hari begitu cepat berlalu, gak kerasa Saya udah kelas 8
aja. Alhamdulillah,
Saya dan kembaran Saya masuk kelas 81. Tiga puluh siswa dari kelas 71,
termasuk Saya dan kembaran Saya masuk ke kelas 81. Tapi, dua belas siswa
lainnya tersebar ke kelas yang lain. Di kelas 81 ini juga murid-murid nya gak
kalah seru sama kelas 71. Di kelas 81 juga murid-murid nya kompak semua.
Itulah perjalanan hidup
Saya mulai dari kelas 5 SD sampai Saya kelas 2 SMP. Mungkin perjalanan hidup
Saya bisa menginspirasi kalian semua. Thanks
For All. Ngomong-ngomong umur saya saat ini 13 tahun. Ngomongin tentang
cowok yang “katanya” suka sama Saya tadi itu, ya… dia suka sama Saya : lebih
tepatnya kagum karena, dulu sebelum Saya pakai kerudung rambut Saya itu lurus
dan panjang dan Saya juga pintar (kata cowok tersebut).
Oke… satu hal
lagi... Saya ingin menyampaikan sesuatu yaitu, Hidup
adalah berkah dan anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa, kita sebagai manusia yaitu, makhluk paling sempurna harus
bersyukur dan selalu berfikir positif serta nikmatilah dan jalanilah Hidup kita tersebut.
~~~